KRI Nanggala Tenggelam, TNI AL Tinggal Punya Kapal Selam Ini

KRI Nanggala Tenggelam, TNI AL Tinggal Punya Kapal Selam Ini

JAKARTA - KRI Nanggala 402 merupakan salah satu kapal selam di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia. Pasca kejadian kecelakaan di perairan Bali, ada berapa unit yang tersisa?

Diketahui, TNI AL memiliki 5 kapal selam termasuk KRI Nanggala 402. Namun seiring kecelakaan di Perairan Bali, kini hanya menyisakan 4 kapal selam saja, yakni:

Kapal Selam Cakra 401
KRI Cakra 401 sudah dioperasikan sejak 40 tahun yang lalu. Kapal selam ini juga buatan Jerman dan didatangkan pada 12 September 1959 dari Uni Soviet.

Pada awal 2020, KRI Cakra menjalani perawatan di PT PAL. KRI Cakra memiliki panjang sekitar 60 meter dan lebar 6 meter. Kapal selam ini mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter.

Kapal Selam Nagapasa 403
KRI Nagapasa 403 dibuat oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan dan tiba di Indonesia pada 28 Agustus 2017.

Kerja sama ini meliputi alih teknologi, sehingga nantinya PT PAL dapat memproduksi kapal selam sendiri.

Kapal selam Nagapasa-403 ini memiliki panjang 61,3 meter, lebar 7,6 meter, dan dapat melaju dengan kecepatan 21 knot di bawah air.

KRI Ardedeli 404
Kapal selam ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Korea Selatan. Dan diserahterimakan setelah KRI Nagapasa 403.

Kapal selam Ardadedal-404 memiliki peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 milimeter. KRI Ardadedali juga memiliki peluru kendali antikapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL. Kapal tersebut memiliki panjang 61,3 meter dan diameter 6,2 meter.

KRI Alugoro 405
Kapal Selam Alugoro 405 merupakan buatan anak bangsa yakni PT PAL (Persero). Adapun kerja sama pembuatan Alugoro antara Indonesia-Korea Selatan tercetus sejak 26 Desember 2014 dan lunas per 30 Mei 2016.

Kapal selam ini merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class dengan spesifikasi panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.

Kemampuan jelajah Alugoro sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan. Sedangkan, kecepatan kapal selam ini mampu melaju maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan. (yud)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: